Rabu, 07 Maret 2012


Kota Tua Tawarkan Keindahan Sejarah Masa Lalu

Kamis, 9 Februari 2012 - 17:05 wib
Pasha Ernowo - Okezone
 12  50
Wisata Kota Tua Jakarta (Foto:isnan-wijarno)
Wisata Kota Tua Jakarta (Foto:isnan-wijarno)
INDONESIA tidak hanya memiliki tempat wisata dengan pemandangan indah, nilai budaya tinggi, dan keunikannnya, tapi juga destinasi-destinasi dengan nilai sejarah tinggi. Salah satunya adalah Kota Tua di Jakarta.

Kota Tua merupakan objek wisata yang terkenal dengan kekayaan sejarahnya. Kota Tua terletak di Jalan Falatillah, Jakarta, ini sangat terkenal dengan sejarah bangunan peninggalan Belanda.

Menurut Retno (28), salah seorang wisatawan yang pernah berkunjung, apabila ingin merasakan sensasi berbeda selama menikmati lokasi-lokasi bersejarah, jelajahi Kota Tua Jakarta dengan sepeda ontel.

“Akan terasa beda apabila mengelilingi Kota Tua dengan sepeda ontel karena terasa akan kembali ke zaman dahulu,” katanya saat dihubungi okezone, belum lama ini.

Retno menambahkan, selain terdapat banyak penyewa sepeda ontel, di Kota Tua juga banyak pemandu tur yang mengajak berkeliling. “Mereka bahkan hafal lho cerita dari museum-museum yang akan dikunjungi,” jelasnya.

Retno menjelaskan, perjalanan bermula dari alun-alun Kota Tua dilanjutkan mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa, terletak sekira satu kilometer dari Museum Fatahillah dengan sepeda ontel. Untuk wisatawan, disediakan topi khas bangsawan Belanda zaman dahulu yang berfungsi melindungi wajah dari teriknya sinar matahari.

Setelah itu, kita akan diarahkan menuju Menara Syahbandar yang tidak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Menara Syahbandar ini merupakan titik nol kilometer Kota Jakarta, sebelum kemudian titik 0 kilometer tersebut dipindahkan ke Monas. Kawasan sekitar Menara Syahbandar memang menyimpan segudang cerita kejayaan masa lalu.

Lalu, kita akan menuju Museum Bahari. Di museum ini, kita akan menemukan berbagai jenis ikan dari perairan Nusantara yang telah diawetkan. Bahkan, ada pula ikan raksasa pertama yang ditangkap di perairan Indonesia, yang tentu telah diawetkan pula. Sayang, kondisinya kini tidak terawat.

Setelah puas melihat-lihat berbagai macam ikan bersejarah di Museum Bahari, kita akan ke lokasi-lokasi lainnya yang juga menyimpan sejarah, seperti Jembatan Raden Inten dan lokasi Toko Merah, sebelum dibawa kembali ke Lapangan Fatahillah.

“Selain berjalan-jalan dengan sepeda ontel, sehat dan makin luas pengetahuan kita. Asyiknya lagi, seluruh kawasan Kota Tua sangat fotogenik, jadi bagus untuk mengabadikan gambar di sini,” tutupnya.
(ftr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar