Selasa, 06 Maret 2012

Bupati Dukung Pembangunan Gondola di Lembang

BATUJAJAR,(GM)-
Bupati Bandung Barat, H. Abubakar menyambut positif wacana pembangunan gondola di Lembang. Menurut Abubakar, keberadaan gondola itu bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi Kab. Bandung Barat (KBB) karena akan menarik wisatawan.

"Sebagai daerah kunjungan wisata, keberadaan gondola ini akan semakin menarik kunjungan wisatawan ke Lembang," ujarnya, di Batujajar, Selasa (6/3).

Abubakar mengatakan, gondola akan dijadikan sarana penunjang wisata di Lembang. Selain itu, gondola juga bisa menjadi sarana transportasi wisatawan yang sekaligus dapat menanggulangi kemacetan di Lembang.

Jika jadi direalisasikan, Abubakar berharap ada dukungan kesiapan lokasi tujuan wisata di sekitar Lembang. Ia mengatakan, untuk itu diperlukan penataan kawasan Lembang secara luas dan komprehensif agar dapat menunjang kenyamanan serta keamanan warga dan wisatawan.

"Pembanguna gondola ini harus ada dukungan dari tempat wisata yang ada di Lembang. Kalau ada dukungan, tentunya pembangunan gondola ini akan sangat baik," katanya.

Sebagai catatan, beberapa kawasan wisata utama di Kec. Lembang adalah Taman Maribaya, Observatorium Bosscha, serta Taman Wisata Alam Gunung Tangkubanparahu. Selain itu, puluhan lokasi wisata yang dikelola swasta seperti restoran, hotel hingga taman bermain tersebar di 16 desa yang ada di kecamatan seluas 10.240 hektare.

Karena itu, Abubakar mengharapkan dukungan para pengelola dan pengusaha industri wisata atau perhotelan untuk mengakomodasi penataan pariwisata Lembang, terkait wacana pembangunan gondola ini.

"Manakala kawasan pariwisata dilengkapi fasilitas transportasi, seperti gondola, kesiapan dan fasilitas di bawahnya juga harus ikut mendukung agar para wisatawan dapat menikmati suasana Lembang seluas-luasnya dan selama mungkin," katanya.

Jaga kearifan lokal

Bupati juga menyarankan, dalam pelaksanaan penataan kawasan Lembang, termasuk di dalamnya sektor transportasi, harus tetap mempertahankan kearifan lokal. Jika gondola dapat menjadi wahana wisata sekaligus transportasi alternatif warga dan wisatawan, maka keberadaan para penyedia jasa konvensional tetap harus diperhatikan.

Menurut Abubakar, tidak sedikit warga asli Lembang yang mencari nafkah melalui jasa transportasi seperti pengemudi angkot, ojek hingga delman. Ia berharap, penyedia jasa konvensional tersebut harus tetap diberdayakan, meskipun gondola sudah dibangun. Ia mencontohkan, angkot dan ojek dapat menjadi sarana pendukung menuju tujuan wisata yang tidak terjangkau jalur gondola. Sementara delman dapat digunakan sebagai transportasi wisata di jalur kendaraan reguler.

"Banyak juga wisatawan yang sebenarnya ingin merasakan naik delman, demi merasakan suasana alami dan tradisional di Lembang," katanya.
(B.84)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar