Oris Riswan Budiana - detikBandung
Piala yang ditempatkan di kotak kaca itu cukup menarik perhatian warga sekitar yang menyaksikan pertandingan. Sebab bola di dalam kotak itu dipenuhi jarum suntik yang ditusukkan. Selain itu, ada juga sepatu yang disimpan di sampingnya.
Menurut Ginandjar Koesmayadi dari Rumah Cemara, piala itu sengaja dibuat unik. Namun ada makna tersendiri dibalik piala itu.
"Piala ini sebagai simbol bagi kami. Meski di antara kami ada yang punya HIV/Aids, mantan pengguna Napza atau dalam tahap pemulihan akibat kecanduan Napza, kami bisa gunakan sepakbola sebagai tempat untuk peningkatan kualitas hidup," ujar Ginan, sapaan akrabnya.
Hal itu dikemukakan Ginan di sela Liga Nasional Street Soccer di Lapangan Bandung Wetan (Bawet), Jalan Balubur, Minggu (26/2/2012).
Dijelaskannya, peserta acara tersebut memang berasal dari berbagai kalangan. 80 di antaranya merupakan orang dengan HIV/Aids (ODHA), pengguna narkotika, mantan pengguna narkotika, hingga kalangan kurang mampu.
Dengan sepakbola, sambung Ginan, diharapkan akan jadi jembatan bagi para peserta. Tidak hanya jembatan untuk saling berhubungan dengan sesamanya, melainkan dengan masyarakat.
"Kenapa simbolnya barang-barang itu, karena lewat sepakbola kami bisa meningkatkan juga hubungan sosial. Dan kami merasa tidak ada diskriminasi dalam sepakbola terhadap kami," tandas Ginan.
Acara Liga Nasional Street Soccer sendiri akan berlangsung hari ini hingga Selasa (28/2/2012). 80 orang jadi peserta dalam kegiatan tersebut yang merupakan perwakilan 8 provinsi.
Selain itu, acara juga diwarnai dengan pertandingan eksebishi antar daerah. Sehingga total peserta adalah 120 orang.
(ors/ern)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar